Kamis, 09 September 2010

TATA CARA PENYIMPANAN, PENGEMASAN MAUPUN PELABELAN GABAH ATAU BERAS SECARA BAIK DAN BENAR

Salah satu cara untuk mempertahankan agar gabah atau beras tetap dalam keadaan baik sebelum dijual yaitu dengan penyimpanan, pengemasan, dan pemberian label secara baik, bobot tidak susut, bau tidak berubah, demikian juga warna dan aromanya.
Yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan beras yaitu kualitas beras, alat pengemas, dan faktor lingkungan.
Kesalahan dalam melakukan penyimpanan gabah dapat mengakibatkan terjadinya respirasi, tumbuhnya jamur, dan serangan serangga, binatang mengerat dan bahkan yang sering kita alami yaitu timbulnya serangan kutu beras. Tentunya itu semua akan dapat menurunkan mutu gabah.
Penyimpanan beras ada 2 sistem yaitu sistem curah (bulky) yaitu penyimpanan tanpa menggunakan kemasan dan sistem kemasan (packing) yaitu beras dikemas, misalnya dalam karung, kantong plastik kapasitas 10 kg, 25 kg, 50 kg baru disimpan dalam bentuk tumpukan.
Kerusakan beras, dapat disebabkan dari 2 faktor yaitu:

1. faktor internal

akibat penyosohan beras yang kurang bersih, bekatul yang kaya lemak dan masih menempel pada beras mengalami oksidasi oleh udara dan enzim menghasilkan senyawa asam lemak yang berbau tengik sehingga beras menjadi bau apek. Kerusakan ini disebut kerusakan mikrobiologis.

2. faktor eksternal

kerusakan mikrobiologis karena serangan jamur yang mengakibatkan gabah berwarna hitam, beras yang dihasilkan kusam kehitaman. Selain itu kerusakan biologis, karena serangga (sitopilus) yang menyebabkan gabah dan beras berlubang dan bau serta kerusakan lainnya yang bisa disebabkan oleh tikus, burung dan ayam yang berakibat bobot berkurang.
Oleh karena itu untuk mencegah kerusakan dalam penyimpanan, sebelum gabah disimpan tentunya yang harus diperhatikan yaitu beras harus kering, kadar airnya bagus berkisar 14% atau kurang, derajat sosoh sempurna, pengemas karung plastik yang baik, ruang penyimpanan atau lingkungan harus bersih dan bebas dari debu, maupun kotoran, tidak ada serangan hama gudang baik berupa serangga, tikus maupun burung, penerangan dan ventilasi yang cukup dan mudah dibersihkan. Selain itu lindungi tempat/gudang penyimpanan gabah dari suhu lingkungan yang ekstrim panas namun usahakan gudang penyimpanan dalam suasana yang sejuk. Bangunan penyimpanan tidak baik kalau terkena sinar matahari langsung dan atap seng dilapisi aluminium foil dan glass wool.
Pada dasarnya, gabah/beras kalau disimpan mengalami penyusutan. Jadi kalau gabah atau beras akan disimpan lama tentunya kadar airnya juga harus semakin rendah. Contohnya kalau mau disimpan selama 1 – 3 bulan, kadar air gabah 13 – 14 %, 4 – 6 bulan kadar air 12%, dan apabila disimpan selama 7 – 12 bulan, kadar air gabah 11%.
Tata cara penyimpanan yang baik (googd Storage Practices).
1) Proteksi terhadap gangguan hama gudang: melalui pembersihan (gabah/beras dan wadahnya), pengeringan, pengendalian (fisik dan insektisida).
2) Usahakan bangunan dan wadah gabah/beras kedap air. Lokasi bebas banjir dan drainase bagus.
3) Wadah sebaiknya tak dapat dimasuki tikus dan burung.
4) Pengecekan serial yang disimpan secara berkala

Pembersihan dan penyiapan tempat penyimpanan.
1) Bangunan atau ruang tempat penyimpanan gabah/beras harus dibersihkan. Serangga hama dan tikus suka dengan tempat kotor.
2) Singkirkan dan bakar sampah (debu, gabah/beras lama/ tua, jerami) dari tempat penyimpanan.
3) Keretakan dan lubang pada lantai, dinding dan atap bangunan mesti diperbaiki. Tikus dan serangga senang masuk lubang tersebut.
4) Pasang anyaman kawat untuk anti tikus dan burung
5) Perbaiki atap yang bocor agar air hujan tidak masuk
6) Bersihkan lingkungan tempat penyimpanan
7) Bersihkan wadah dan karung kemasan. Karung dapat disterilkan dengan air panas atau freezer.
8) Gunakan pestisida hanya bila sangat diperlukan dan tersedia SDM terampil.
9) Pasang perangkap tikus kalau dimungkinkan kemasukan tikus.

Cara menyimpan gabah/beras bisa secara curah, dan secara kemasan. Cara curah biasanya dalam lumbung dengan cara:
Gabah yanh akan disimpan dalam lumbung bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Lumbung jangan menempel langsung pada lantai untuk menghindari pengaruh kelembaban lantai gudang sehingga gabah yang disimpannya itu tidak mudah diserang jamur.
2. disekitar lumbung dibersihkan karena serangga hama dan tikus mudah menyerang pada tempat yang kotor.
3. usahakan lumbung terlindungi dari air atau hujan
4. buatkan pintu pengeluaran gabah supaya tidak sering membuka tutupnya.
5. jika keadaan point 1 – 4 sudah disiapkan, gabah yang sudah kering dan bersih dicurahkan langung ke dalam lumbung penyimpanan tersebut.
6. untuk membersihkan gabah dapat dilakukan dengan cara pengayakan manual, yaitu menggunakan tampah dan ayakan dari bambu. Selain itu bisa menggunakan pula dengan memanfaatkan angin alami atau menggunakan angin buatan/ kipas angin. Sedang untuk mengeringkannya, gabah bisa dijemur langsung pada terik matahari pada lantai penjemuran dengan ketebalan tumpukan 2 – 4 cm dimana setiap 30 menit gabah dibalik-balik agar pengeringannya seragam dan unuk menghindari overhaetting. Lama pengeringan tergantung dari keadaan cuaca. Gabah dikatakan sudah kering apabila kadar airnya sudah mencapai 12% - 14%.
7. periksa kondisi gabah paling tidak satu atau dua hari sekali, apakah gabah yang disimpannya terkena serangan hama serangga atau tidak, disamping juga untuk memeriksa kadar airnya.

Kalau dengan cara kemasan, yang kemudian disimpan dalam gudang ada beberapa kemasan yaitu:
1. dengan kemasan karung,
2. dengan kemsan plastik.
3. dengan kemasan yute.

Adapun masing-masing caranya sebagai berikut:
Dengan cara karung. Jika gabah akan disimpan dalam karung, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dari karung yang akan digunakan untuk menyimpan gabah tersebut yaitu:
1. kemasan karung harus dapat melindungi gabah dari kerusakan dalam pengangkutan dan atau penyimpanan.
2. kemasan karung tidak boleh mengakibatkan kerusakan atau pencemaran terhadap gabah yang disimpannya. Oleh karena itu bahan kemasan/ karung dan karung tidak membawa organisme pengganggu tanaman seperti serangga hama
3. kemasan karung harus kuat, dapat menahan tumpukan dan melindungi fisik dan tahan terhadap goncangan serta dapat mempertahankan keseragaman. Menyimpan dengan kemasan karung ada kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya antara lain:
a. Karena karung itu berlobang-lobang kecil, sehingga gabah yang disimpan tidak harus kering sekali, karena dapat diaerasi secara alami;
b. Karung dapat dipasang label dan diisi gabah dari berbagai jenis sehingga dapat disimpan secara terpisah misalnya gabah untuk benih disimpan secara terpisah dengan gabah untuk konsumsi; dan
c. Karung mudah dipindah-pindahkan dan dapat disimpan di rumah, tak perlu gudang khusus sehingga lebih aman dari pencuri. Sedangkan kelemahannya yaitu yaitu karena karung mudah rusak, maka dapat dikatakan relatif mahal karena hanya bisa dipakai satu atau dua kali saja, disamping itu juga tidak dapat melindungi dari ancaman air, serangga ataupun hama tikus.
Adapun caranya sebagai berikut:
a) gabah yang akan dsimpan dikeringkan sampai kadar airnya 12 – 14% dan karung sebelum diisi gabah dibersihkan dan disucuhamakan agar bebas dari hama dan penyakit.
b) Gabah yang telah kering tersebut dimasukkan ke dalam karung yang sudah bersih, setiap 2 minggu, periksa kondisi gabah, apa gabah tersebut menjadi panas, bau, berkutu dan sebagainya.
c) Karung tempat pengemasan gabah jangan ditaruh langsung diatas lantai atau menempel dinding gudang, hal tersebut untuk menjaga agar gabah tidak lembab. Jadi tumpukan karung harus diatas pallet
d) Tumpukan karung agar disusun secara rapih dan upayakan ada sirkulasi udara yang baik.
e) Tempat penyimpanan gabah usahakan selalu bersih, aman dari serangga dan gangguan lainnya.

Selama penyimpanan gabah dalam karung yang ditaruh pada gudang selain adanya serangan jamur, sering pula diserang hama serangga gudang yang berbentuk larva (ulat). Larva yang memakan butiran gabah/ beras setelah serangga menjadi dewasa biasanya tidak dapat terbang. Siklus hidup mulai dari telur sampai dewasa + 30 hari. Namun demikian ada larva dari serangga gudang yang disebut Graint moth, serangganya setelah dewasa ddapat terbang. Serangga tersebut juga tumbuh dan memakan butiran gabah. Larva akan membuat lubang dan muncul apabila sayapnya sudah tumbuh.
Untuk mencegah adanya serangan hama serangga gudang, bersihkan kantong- kantong kosong yang bertebaran didalam maupun disekitar gudang/ tempat penyimpanan gabah yang ditaruh dalam karung tersebut. Soalnya, kantong- kantong itu akan menjadi tempat serangga gudang bersembunyi dan berkembanga biak.
Apabila akan dikendalikan dengan cara kimiawi, bisa dilakukan melalui fumigasi misal dengan fumigan Aluminium phopspide. Selain itu bisa juga menggunakan insektisida jenis sentuh seperti Malathion, Fenitrothion, Pyrethrin atau dengan Delta methrin. Caranya: insektisida tersebut disemprotkan pada lantai, dinding gudang dan permukaan kemasan gabah. Tapi harus diingat, penyemprotan dengan insektisida ini jangan disemprotkan langsung pada butiran gabah.
Kemasan dengan menggunakan plastik, caranya sebagai berikut:
Beras dimasukkan dalam kantong- kantong plastik dengan kapasitas tertentu, misalnya 5 kg, 10 kg, 25 kg atau 50 kg yang kemudian disimpan dalam ruangan secara tumpuk-tumpuk. Cara penyimpanannya sebagai berikut:
a) Bersihkan ruang penyimpanan dan disanitasi (dibersihkan dengan fungisida dan atau dengan insektisida).
b) Gunakan balok kayu dan papan yang kering untuk mengganjal tumpukan kemasan beras.
c) Sebelum beras dimasukkan kedalam kemasan plastik, cek atau periksa kadar air beras, apakah kadar airnya sudah 14% atau dibawahnya, karena daya simpan beras dipengaruhi pula oleh kadar air yang terkandung dalam beras.
d) Beras dikemas ditakaran tertentu, misalnya 5 kg, 10 kg, 25 kg, atau 50 kg tepat untuk mempermudah pengawasan ataupun pengangkutan.
e) Beras yang sudah dimasukkan kedalam kemasan ditumpuk diatas papan tempat penyimpanan maksimal 15 tumpukan.
f) Jika disimpan dalam gudang cukup luas, setiap jenis berat dalam tumpukan disusun dalam blok-blok yang terpisah.
g) Ruang penyimpanan harus mudah dibersihkan.

Kemasan dengan karung Super IRRI
Mengemas gabah dengan karung super IRRI, masih jarang digunakan orang petani padahal bisa tahan lama atau dapat memperpanjang masa kecambah benih untuk masa tanam hingga mencapai 12 bulan. Selain itu dapat mengendalikan hama serangga dgudang tanpa menggunakan insektisida dan dapat mempertahankan persentase beras kepala agar tetap tinggi, seringkali sampai 10% lebih tinggi dibanding cara tradisional. Hal tersebut karena “karung super IRRI” dapat mengurangi aliran oksigen ataupun uap air ke udara luar. Jika ditutup dengan baik, respirasi (penguapan) gabah/ benih dapat ditekan.
Dengan terjadinya pengurangan tingkat oksigen ini maka akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu, stabilitas pengendalian kandungan air gabah/ benih didalam karung menjaga tingkat kebasahan dan kekeringan dari gabah/ benih. Stabilitas ini mengurangi pecahnya gabah sehingga persentase beras kepala dapat tetap tinggi ketika digiling.

Penggunaan Karung Super IRRI
Penggunaan “Karung Super IRRI” untuk mengemas gabah/ benih, tidak digunakan langsung, tetapi “Karung Super IRRI” ini digunakan sebagai pelapis dalam karung pengemasan seperti karung goni ataupun karung plastik. Jenis karung ini dirancang untuk menyinpan gabah/ benih sampai 50 kg.

Adapun cara menggunakannya:
a) Karung super dimasukkan kedalam karung goni atau karung plastik yang biasa digunakan untuk menyimpan gabah/ benih.
b) Isi karung super dengan gabah/ benih kering. Jika diisi gabah, gabah yang disimpannya itu mempunyai kadar air kurang dari 14% sedang jika diisi dengan benih, kadar airnya kurang dari 12%.
c) Hilangkan sebanyak mungkin udara diatas gabah/ benih dengan menguatkan ikatannya.
d) Tutup karung dengan cara memlintir bagian atas plastik, kemudian lipat menjadi dua. Selanjutnya, ikat ujungnya dengan karet atau selotip yang kuat.
e) Tutup bagian luar karung dengan hati-hati agar gabah/ benih yang disimpannya itu tidak menusuk atau membuat karung super IRRI bocor.
Jika karung super akan digunakan lagi untuk menyimpan gabah/ benih, syaratnya karung super IRRI itu tidak bocor.
Walaupun gabah/ benih padi sudah dikemas dalam karung super IRRI, kita perlu waspada adanya serangan jamur. Sebab, gabah sampai diserang jamur, butiran gabah akam mengalami perubahan warna akibat fermentasi dan timbul aroma tidak sedap. Perubahan aroma dan warna tersebut tidak dapat dikembalikan keasal, meskipun setelah bahan itu menjadi beras.
Produk gabah dan beras seperti ini tentunya mutunya berkurang dan bila dijual harganya akan menurun. Oleh karena itu, selama gabah disimpan kita harus awas terhadap adanya serangan jamur tersebut/
Tanda-tanda bahwa gabah itu diserang jamur selalu diikuti oleh pelepasan panas sehingga dapat diketahui dari hasil pengukuran suhu butiran gabah. Apabila pertumbuhan jamur sangat lambat,maka panas yang dilepas hampir tidak ada.
Untuk mengecek ada tidaknya serangan jamur bisa dilakukan dengan mengumpulkan contoh gabah dari beberapa tempat kedalam karton hitam, kemudian diamati dengan kaca pembesar daerah germinasi dan yang rusak pada gabah tersebut karena pada bagian ini jamur akan tumbuh dan terlihat.
Untuk mencegah/ mengendalikan adanya serangan jamur, usahakan kadar air gabah yang disimpan < 14% dan pisahkan gabah yang basah dan kering. Selain itu, gabah yang disimpan dalam gudang, sewaktu-waktu dikeluarkan dan dikeringkan untuk mengurangi kadar air gabah.
Usahakan kelembaban gudang tempat penyimpanan gabah tidak jauh melebihi 70%. Untuk mengurangi kelembaban gudang, buka pintu ventilasi gudang agar udara luar masuk kedalam gudang, dengan syarat kelembaban udara luar gudang lebih randah daripada kelembaban udara yang ada dalam gudang. Untuk mencegah rembesan air hujan yang terbawa angin ke dalam gudang, perbaiki pintu dan jendela yang memungkinkan air hujan merembes kedalam gudang.
Jika gabah sudah terlanjur diserang jamur, pertama-tama keringkan kembali gabah yang disimpan itu. Pisahkan gabah yang diserang jamur itu sesuai dengan tingkat pertumbuhan jamur dan kemudian dikeringkan. Bisa saja dilakukan fumigasi dengan fungisida yang dianjurkan apabila cara lain sudah tidak efektif lagi.

Merek
Merek adalah janji penjual untuk secara konsisten memberi tampilan dan manfaat ke konsumen. Misal “Beras Organik Cap Jago” bukan sekedar simbol, tetapi juga mengandung arti: mahal, awet.
Manfaat merek antara lain untuk membangun, emosional, misalnya: Beras organik Cap Jago, dikenal sebagai beras yang dikonsumsi raja surakarta.
Pemakai: menunjukkan kelas konsumen.
Merek sebagai kekayaan yang mahal.
Merek diperlukan karena untuk mempermudah proses pemesanan, untuk perlindungan hukum, untuk segmentasi pasar/ konsumen dan untuk menarik pelanggan.
Kegunaan merek yaitu untuk identifikasi produk dan menyatakan mutu.
Dalam menjelaskan produk yang perlu ditulis antara lain pembuat; kadaluarsa, isi, nutrisi, cara menanak nasi. Sedang dalam pelabelan harus sesuai aturan pemeritah. Disamping itu juga dicantumkan berat.
Cara pengemasan modern:
• Tempa pengemasan terpisah, hygienis.
• Kemasan vakum, lapis Al-Foil, dan isi gas atau .
• Label pakai Bar Code, untuk mempermudah administrasi penyimpanan dan penjualan.

ditulis ulang dari majalah sinar tani

3 komentar:

  1. Info yang menarik!

    Terimakasih telah berbagi. Akhirnya saya mengetahui fungsi kemasan beras secara detail.

    BalasHapus
  2. Saya coba pelajari lagi ya gan
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. terima kasih atas informasi saudara yang sangat bermanfaat. sulit juga menjadi petani ya! semangat petani Indonesia!

    BalasHapus